TendaBesar.Com - Jakarta - Santer diberitakan oleh media bahwa data KPU yakni data pemilih pemilu dibobol hacker. tak ayal hal itu langsung mendapatkan respon cepat dari pihak KPU.
Lembaga yang dibawah kendali Arif Budiman itu lansgsung melakukan pemeriksaan pada server internal data dan juga berkordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Viryan Aziz, komisioner KPU menyampaikan bahwa KPU telah merespon langsung berita yang beredar dengan melakukan pengecekan terhadap kondisi data server internal.
"Ya KPU telah merespon sejak tadi malam, melakukan penelusuran terhadap berita tersebut lebih lanjut, melakukan pemeriksaan terhadap server dan berkordinasi dengan pihak-pihak terkait", tutur Aziz, Jumat, (22/5/2020)
Informasi tentang bocornya data KPU pertama kali diungkap oleh akun Twetter@underthebreach yang menuliskan bahwa data KPU dibobol hakcer dengan menampilkan soft file daftar pemilih tetap (DPT) pemilu 2014.
Arif Budiman, Ketua KPU mengatakan bahwa data yang disajikan oleh akun Twetter@underthebreach yaitu data soft file KPU dengan format PDF yang sebenarnya adalah data yang dikeluarkan sesuai regulasi dan untuk memenuhi kebutuhan publik dimana data tersebut bersifat terbuka.
"Data pemilih itu harus bersifat terbuka dan kapan saja bisa diakses oleh publik", tegas Arif.
Data pemilih merupakan data vital yang harus dijaga dengan baik. Jika terjadi kebocoran atau pembobolan maka pihak berwenang harus melakukan investigasi menyeluruh terhadap sistem KPU yang menelan biaya triliunan tersebut. (af/tendabesar)