TendaBesar.Com - Bogor - Keterlaluan, barangkali itu yang tergambar bagi mereka yang mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah baik banpres, banprov, banti maupun ban-DD jika tujuan bantuan itu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, namun ada indikasi penerima BLT menggunakan dana tersebut untuk membeli baju lebaran.
Itulah yang membuat Wali Kota Bogor, Bima Arya marah dan berjanji akan menyelidiki warganya yang menggunakan bantuan sosial untuk membeli baju lebaran di tengah Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB).
Diketahui bahwa pemkot Bogor memberikan bantuan dana tunai kepada warganya terdampak covid-19 tiap bulannya Rp. 500 ribu, selama tiga bulan untuk bertahan hidup di tengah pandemi covid-19.
Namun terindikasi bahwa bantuan tunai tersebut digunakan belanja kebutuhan lebaran seperti baju dan lainnya, karena warga banyak sekali yang memenuhi pasar belanja pakaian dengan mengabaikan phisical distancing.
"Jika dugunakan untuk berbelanja sembako kita bisa maklumi, tapi jika digunakan untuk membeli kebutuhan lebaran seperti pakaian, ini yang membuat kita kecewa. kami akan cek kembali, jika terbukti bantuannya digunakan membeli baju maka bantuannya akan kami cabut. di tengah pandemi ini mestinya kita prihatin dulu. lagian beli baju baru, sepatu baru buat apa", tegas Bima, saat sidak pasar Kebon Kembang. Ahad, (17/5/2020).
Bima Arya juga memerintahkan kepada satpol PP untuk menutup lapak-lapak penjual pakaian maupun aksesoris yang menggelar jualannya.
"Di saat para tenaga medis berjuang mempertaruhkan diri bahkan nyawanya memerangi covid-19, ini kok malah bersenang-senang, tolong satpol PP mengawasi seluruh pelapak di sini", tegas Bima.
Sikap yang bijak dan arif adalah siapapun yang mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, baiknya jika merasa mampu maka alihkanlah bantuan itu kepada yang lebih membutuhkan, karena di samping kiri kanan kita banyak saudara atau tetangga kita yang menjerit membutuhkan uluran tangan.
Jangan gunakan aji mumpung bantuan tersebut digunakan untuk membeli pakaian lebaran atau perlengkapan lebaran lainnya, sementara mereka menahan perut mereka karena kelaparan.(ah/tendabesar)