TendaBesar.Com - Bogor - Belumlah usai kasus corona, kini musibah kembali hadir di tengah-tengah warga. seolah musibah ini tiada henti dan terus silih berganti. Kalu tidak Banjir Bandang ya Longsor, kalo tidak Longsor ya Gempa Bumi dan bahkan Tsunami.
Benarkah alam sudah tidak bersahabat dengan manusia, atau manusia sendiri yang mengundang bencana hadir ke hadapannya?
Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun, hari ini Rabu, 13 Mei 2020, sekitar pukul 02.00 dini hari, telah terjadi Banjir dan Longsor di daerah Kampung Suluduk, Desa Wangunjaya, Kecamatan Lewisadeng, Kabupaten Bogor.
Kronologis kejadian musibah, bermula dari hujan lebat yang mengguyur daerah Bogor sejak magrib dan usai skitar jam 21.00 malam, menyebabkan sungai yang ada di sekitar lokasi meluap dan menggenangi rumah-rumah warga. Arus air yang cukup deras juga membuat rumah-rumah warga rusak. Rabu, (13/5/2020) dini hari.
Tidak lama setelah rumah warga teremdam banjir, terdengar suara tanah longsor 3 kali berturut-turut. Berselang beberapa lama tanah longsor bergemuruh mengalir bersama air melewati rumah warga dan membuat rumah warga ikut tertimbun dan terbawa.
Dari informasi di lapangan, tercatat 2 rumah rusak berat, 12 rumah rusak sedang dan satu orang dinyakatan hilang berinisial S.
Adapun jumlah warga yang terdampak atas kejadian Banjir dan longsor tersebut, yakni 14 kepala keluarga dengan total 70 jiwa
Sementara itu warga yang terdampak dievakuasi ke rumah saudaranya atau ke rumah tetangga terdekat, dan masyarakat juga bergotong royong melakukan pencarian orang hilang.
Pihak desapun langsung terjun mendata warga yang terdampak dan berusaha melakukan evakuasi bersama masyarakat. Hingga berita ini dirilis belum ada korban yang dinayatakan meninggal.
Perlu diketahui bahwa terjadinya banjir dan longsor, karena pohon-pohon besar yang semestinya menahan air kini sudah habis dibabat menusia. Bahkan hutan-hutan lindung-pun banyak beralih fungsi menjadi villa, barangkali salah satu yang membuat air mudah berselancar dan tanah mudah rapuh dan terbawa arus air., karena pohon kecil tak berdaya. (ah/tendabesar)