TendaBesar.Com - Jakarta - Pasca divonis terpapar covid-19 presiden Amerika Serikat, Donald Trump sempat mengalami demam tinggi dan kadar oksigennya menurun hingga dua kali.
Hal itu disampaikan oleh para dokter yang mengawasi perkembangan kesehatan Trump dari detik ke detik.
Sejak Trump mengumumkan dirinya terpapar Covid-19 di Twitter pada Jumat 2 Oktober 2020, kondisi presiden negeri paman sam itu naik turun.
Kabar tersebut disampaikan dokter Gedung Putih,Dr Sean Conley pada saat konferensi pers di RS Militer Walter Reed, Ahad, sebagai mana dikutif CNN, Senin (5/10/2020).
Conley mengatakan bahwa pada Kamis malam hingga Jumat pagi, kondisi Trump dalam keadaan baik dan sehat.
Trump hanya mengalami gejala ringan dan kadar oksigennya tinggi. Namun beberapa waktu setelah itu tepatnya Jumat pagi, Trump mengalami demam tinggi dan saturasi oksigennya turun di bawah 94 persen.
Conley menyebutkan kadar saturasi oksigen normal dalam darah manusia adalah 95 persen atau lebih. Meskipun kadar oksigennya turun, Trump awalnya bersikeras tak mau tambahan oksigen, namun akhirnya Trump bersedia setelah sekitar satu menit, kadar oksigennya naik melebihi 95 persen.
.
"Dia tidak sesak napas. Dia kelelahan, demam, dan itu saja," kata Conley.
Dokter Trump memutuskan untuk memberinya obat kortikosteroid deksametason, yang telah terbukti membantu pasien Covid-19 dan biasanya diberikan kepada pasien dengan oksigen tambahan atau ventilasi.
Diketahui bahwa di Amerika Serikat obat deksametason telah digunakan untuk membantu mengobati pasien Covid-19 sejak awal pandemic. Namun demikian beberapa dokter telah memperingatkan bahwa obat tersebut bukan untuk penyakit ringan."
"Menanggapi tingkat oksigen yang rendah sementara, seperti yang telah didiskusikan dengan Dr Conley, kami memulai terapi deksametason, dan dia menerima dosis pertamanya kemarin," kata Dr. Brian Garibaldi, salah satu tim dokter Trump.
Brian menyampaikan bahwa tim dokter akan melanjutan terapi deksametason untuk sementara waktu sembari terus mengamati perubahan kesehatan Trump.
"Rencana kami adalah melanjutkannya untuk sementara waktu," tambah Brian.
Seiring berjalannya penyakit Trump, ada beberapa pertanyaan berkaitan seputar kondisinya.Sebab pada saat konferensi pers Ahad (4/10/2020), pihak Gedung Putih yang diwakili Dr. Conley tidak memberikan rincian tentang hasil X-ray atau CT scan berkaitan dengan apakah ada kerusakan pada paru-paru Trump.
"Kami melacak semua itu. Ada beberapa temuan yang diharapkan, tetapi tidak ada masalah klinis utama," kata Conley.
Conley mengatakan Trump mengalami demam "tinggi", meskipun dokter itu belum memberikan rincian seberapa tinggi demam yang dialami presiden Amerika Serikat yang sering kali pernyataannya kontriversial tersebut. (af/tendabesar)